2016’s Last Chapter

Suara terompet hingar-bingar sudah terdengar, itu tandanya malam ini adalah malam terakhir di tahun 2016. Di penghujung halaman tahun ini, ya udah biasa lah ya kalau gue ada di kamar sendiri. Gak seperti tahun lalu, tahun ini cuma sendirian aja di kostan. Gapapa, kadang memang gue merasa diri gue ini butuh sesekali sendiri, di kala orang-orang merayaka suatu momen selebrasi.

Malam tahun baru ini gue sendiri, cuma tiduran aja, nonton, makan, pokoknya ngelakuin hal-hal yang bikin gue seneng sendiri aja, meskipun gak ada faedahnya, hahaha!

Berada di kamar sendiri, gue jadi teringat apa aja yang udah gue lalui di tahun 2016, apa aja yang didapat, pelajari dan rasakan. Tahun ini tuh ternyata spesial ya. Selain karena di tahun ini gue merayakan 25 tahun perjalanan hidup, gue juga mengalami berbagai pengalaman menarik, memperoleh banyak hal yang mungkin menjadikan gue lebih kaya dalam hidup kali ya, terus juga tahun ini adalah tahun gue harus merasakan bener-bener sulitnya tahun-tahun terakhir perkuliahan.

Soal karir, bisa dibilang perjalanan karir gue tahun ini gak jauh beda dengan tahun lalu. Masih menggeluti pekerjaan sebagai social media specialist sambil jadi anak kuliahan yang hampir lulus. Tahun ini banyak hal yang gue perlu syukuri soal karir, karena selain mendapat kesempatan menggarap beberapa project seru, tahun ini gue juga bisa belajar banyak dari orang-orang yang bekerja bersama gue. Ya, sebut aja teman-teman dari Marketeers yang sama-sama menggarap project The NextDev  2016 selama satu tahun ini, beruntung bisa ketemu orang-orang yang memiliki etos kerja tinggi dan saling bisa mendukung satu sama lain tanpa kekurangan kegembiraan dalam melaksanakan setiap pekerjaan. Dari proyek pekerjaan ini juga jadi kenal beberapa orang Corporate Communications Telkomsel, yang turut membantu mempermudah pengerjaan skripsi gue yang mengangkat program corporate social responsibility dalam bentuk kompetisi digital startup tersebut. Gara-gara proyek ini pula gue jadi bisa jalan-jalan ke beberapa kota di Indonesia yang belum pernah gue datangi, sebut saja Palembang, Makassar dan Banjarmasin, seru!

Gak hanya itu, tahun ini gue juga mendapat kesempatan bekerja bersama orang-orang hebat dengan hati dan tujuan yang mulia di Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (Pita Kuning). Pita Kuning merupakan sebuah yayasan filantropi pemberian bantuan kepada adik-adik pasien anak dengan kanker yang berfokus pada pelayanan paliatif. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan anak pasien kanker yang datang dari keluarga prasejahtera. Sebuah kesempatan menarik dapat bergabung dalam keluarga Tim Operasional Pita Kuning, karena meskipun hanya dapat membantu dengan sesuatu yang gue bisa dan tau, ternyata itu juga berdampak dan berarti secara keseluruhan dalam keberlangsungan organisasi. Dalam pekerjaan ini juga jiwa dan hati nurani gue semakin terasah, semakin peka terhadap kesulitan dan keadaan orang lain, juga membuat empati lebih banyak digunakan dari biasanya.

Kalau dari pendidikan sih, ya bisa bayangin lah ya di tahun-tahun akhir mahasiswa gimana. Terutama karena pressure harus lulus 3.5 tahun dari diri sendiri itu jadi sesuatu yang sangat menantang sih tahun ini. Tentu banyak banget kesulitan yang gue hadapi tahun ini, mulai dari semester 6 yang gue susah banget ngatur keuangan karena banyak kebutuhan ini itu, buat kuliah dan biaya tetek bengek di Abang None Jakarta Selatan. Mata kuliah seminar yang ternyata bikin gue susah tidur dan hampir bikin kepala rasanya mau meledak, karena harus dikerjain bareng kesibukan sebagai peserta Abang None saat itu. Duh, gila deh pokoknya, dalam hal ini sahabat-sahabat kampus gue lah yang jadi penyemangat dan penyelamat gue. Akhirnya, setelah seminar selesai, perjuangan gue tahun ini hampir berakhir menyelesaikan kuliah. Saat ini gue lagi di tahapan ngerjain bab 4 dan 5 skripsi gue, yang berarti kalau semua lancar, Januari 2017 gue udah bisa sidang, kemudian Maret 2017 wisuda deh. GILA LOH! GAK BERASA GUE UDAH MAU LULUS! Perjuangan kerja keras, usaha, doa dan jungkir balik gue akhirnya kebayar dengan gue akan lulus sesuai target, 3.5 tahun, dan Insya Allah Cum Laude.. Amiin!

Urusan ehem… Alhamdulillah ya tahun ini baik dalam susah, senang, ada satu sosok yang selalu nemenin gue jalanin itu semua. Meski gak luput dari berantem karena hal-hal sepele atau pun besar. Sosok ini selalu ada buat gue, membentuk gue jadi pribadi yang lebih dewasa, kuat dan berpikir dalam sudut pandang yang gak sempit dalam menghadapi masalah. Dia juga lah yang mengajarkan gue untuk selalu berpikir positif selama setahun ini, membentuk gue untuk gak terlalu overthinking sedikit demi sedikit, dan sosok ini juga yang bikin gue merasa spesial lagi tahun ini. Gue bersyukur ada sosok dia yang hadir lebih dari setahun belakangan ini. I’m so grateful that I have you in my life. šŸ™‚  Let’s be stronger together and support for each other.

Tahun ini adalah tahunnya gue lebih dekat dan mungkin bisa dibilang lebih banyak memberi kepada keluarga gue kali ya. Bukan bermaksud riya di sini, gue cuma ngerasa, Alhamdulillah tahun ini sedikit lebih banyak bisa membantu keluarga gue secara finansial. Memang gak banyak, tapi setidaknya bisa lebih meringankan beban mereka. Apalagi karena sekarang Ayah udah gak kerja, gue secara gak langsung sudah harus berperan sebagai tulang punggung keluarga. Sabar ya Mah, Yah tahun depan Insya Allah bisa lebih banyak memberi.

Tahun 2017 segera tiba, harapan gue cuma satu, gue bisa lebih kuat, lebih bijaksana dan lebih bisa menghargai orang-orang terdekat gue dan yang peduli sama gue. Tahun depan adalah tahun di mana gue harus bekerja keras, untuk dapatkan apa yang gue mau, untuk membantu keluarga gue, untuk membuat hidup gue lebih baik. Tahun depan adalah tahun di mana gue harus bisa bersaing dengan orang-orang yang juga punya mimpi, mungkin mimpi yang lebih besar daripada yang gue punya.

Semoga 2017 dapat menjadi tahun yang penuh kegembiraan, semangat, harapan, kerja keras, dan cinta..

Selamat Tahun Baru 2017!

 

2 thoughts on “2016’s Last Chapter

Leave a comment